Dosen beserta mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pemberdayaan Masyarakat Desa Taman Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dalam Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pengobatan Penyakit Berbasis Usada Bali Secara Mandiri. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada Sabtu, 22 Juli 2023 di Banjar Gunung, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan dan pelatihan kepada anggota kelompok wanita tani dan anggota PKK Desa Taman yang berjumlah 35 orang dan didampingi oleh Ketua Penggerak PKK Br. Gunung dan Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Taman.

Materi penyuluhan adalah gangguan otot dan persendian yang umum dialami masyarakat yang banyak beraktivitas fisik dan pelatihan pembuatan ramuan (boreh) dari tanaman obat untuk mengatasi kram otot, nyeri sendi dan nyeri pinggang. Antusias masyarakat untuk mengikuti penyuluhan dan pelatihan cukup tinggi karena di tengah kesibukan masyarakat melaksanakan upacara piodalan di pura setempat mereka tetap menyempatkan diri untuk menghadiri kegiatan tersebut.

Pada sesi penyuluhan dijelaskan materi nyeri sendi dan otot yang meliputi definisi nyeri, jenis nyeri, penyebab nyeri sendi, faktor risiko nyeri sendi, terapi nyeri (farmakologi maupun non farmakologi), termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri.

Sesi pelatihan diawali dengan penjelasan boreh dan jenis-jenisnya, komposisi boreh anget dan khasiatnya, cara pembuatan, cara penggunaan dan cara penyimpanannya. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena dalam sesi tanya jawab banyak pertanyaan yang diajukan khususnya terkait pengalaman mereka dalam penggunaan tanaman untuk mengatasi nyeri.

Sesi pelatihan dilanjutkan dengan demo membuat boreh anget yang oleh mahasiswa fakultas farmasi. Pada sesi ini peserta diajarkan tahap demi tahap pembuatan boreh mulai dari penyiapan bahan, pembersihan bahan, penakaran bahan dan tahap pengolahan sampai menjadi boreh yang siap digunakan.

Sebelum kegiatan diakhiri kepada seluruh peserta dibagikan satu botol obat urut pereda nyeri yang mengandung campuran minyak atsiri yang telah terbukti berkhasiat sebagai pereda nyeri topikal. Kepada peserta yang aktif bertanya diberikan boreh kering dan cairan pengercernya serta boreh hasil pelatihan.

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan penyuluhan dan pelatihan, tingkat pengetahuan peserta terkait jenis, penyebab dan pengobatan nyeri serta pengetahuan terkait ramuan boreh dan khasiat tanaman komponen boreh diukur sebalum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Secara umum rerata tingkat pengetahuan masyarakat terkait gangguan otot dan sendi, tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasinya, cara membuat boreh (ramuan) untuk mengatasi gangguan otot dan sendi mengalami peningkatan dari 66,3 sebelum penyuluhan dan pelatihan menjadi 71,6 setelah penyuluhan dan pelatihan dan masuk kategori baik. Pengetahuan masyarakat terkait penggunaan tanaman yang ada di sekitar untuk pembuatan boreh harus dipertahankan dan diturunkan kepada generasi penerus, karena berdampak pada pelestarian tanaman lokal yang berkhasiat obat dan dapat mengurangi pengeluaran untuk pemeliharaan kesehatan.