
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Penguatan Kesadaran Kesehatan: Pengabdian Masyarakat Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Obat Demam Secara Tepat” dilaksanakan pada 8 Februari 2025 bertempat di Gumuh Ayu Yoga Center Jl. Gumuh Ayu X No.8, Darmasaba, Kec. Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali 80352. Kegiatan dilaksanakan oleh Civitas Akademika Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Kegiatan diawali dengan pelatihan untuk fasilitator yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang dilatih terkait poin-poin penting informasi yang terdapat pada kemasan obat.
Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 48 orang masyarakat yang hadir sebagai peserta, dengan menggunakan metode Community-Based Interactive Approach (CBIA) yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi aktif. Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis peserta. Kegiatan terdiri dari tiga sesi meliputi pretest, edukasi dan workshop serta posttest. Pada pretest, peserta digali informasi terkait pengetahuan dan pemahaman awal mengenai swamedikasi obat demam. Selanjutnya, pada sesi intervensi (edukasi dan workshop) peserta dibagi dalam kelompok kecil yang masing-masing dipandu oleh satu-dua orang fasilitator untuk mengelompokkan dan menganalisis informasi obat demam melalui pengisian form dan melakukan diskusi bersama. Kemudian, dilakukan posttest untuk mengevaluasi pengetahuan peserta setelah mengikuti intervensi. Hasil kegiatan posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta yang menunjukkan efektivitas kegiatan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat.
Adanya peningkatan pengetahuan peserta dari hasil analisis pretest–posttest serta sebagian besar peserta memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi obat demam sebagai hasil dari workshop, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang swamedikasi obat demam yang bertanggung jawab, yang pada gilirannya diharapkan dapat mengurangi risiko penggunaan obat yang tidak tepat dan meningkatkan mutu kesehatan secara keseluruhan serta menjamin kualitas penggunaan obat yang rasional di masyarakat.