Di Desa Susut, Kabupaten Bangli terdapat salah satu pengusaha keripik yang telah lama memproduksi olahan snack dalam berbagai bentuk olahan salah satunya adalah keripik khas Bali. Produk tersebut saat ini masih diproduksi dalam skala kecil dengan area pemasaran terbatas di wilayah tersebut. Manajemen pemasaran dan distribusi masih dilakukan secara sederhana dan dikelola secara swadaya. Berdasarkan permasalahan dan keinginan dari pihak mitra, salah satu tim pengabdian masyarakat dari Departemen Farmasi Bahan Alam yang diketuai oleh bapak apt.Putu Era Sandhi Kusuma Yuda, S.Farm., M.Phil bersama mahasiswa melakukan program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan olahan yang dihasilkan oleh pengusaha keripik di Desa Susut, Bangli. Adapu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Ni Made Ayu Diah Paramitha, Ni Made Putri Kariasih, Ni Luh Ayu Widiani, I Putu Kevin Adi Merta, Ni Made Indra Dewi dan Ni Luh Pratiwi Larasati.
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus meningkatkan nilai tambah dari produk keripik yang dihasilkan oleh mitra dalam bentuk pangan fungsional dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di sekitar rumah produksi tersebut yaitu wortel dan daun Kelor. Bahan alam selama ini dapat digunakan untuk meningkatkan nilai nutrisi dari sebuah produk pangan melalui proses fortifikasi sederhana dengan cara menambahkan bahan alam tersebut ke dalam olahan pangan. Wortel merupakan salah satu sayuran yang memiliki berbagai kandungan berkhasiat seperti vitamin, mineral, karotenoid dan metabolit sekunder lainnya. Wortel telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan mata karena adanya kandungan beta karoten di dalamnya. Dengan menambahkan wortel ke dalam olahan keripik maka keripik yang dihasilkan akan memiliki khasiat tambahan untuk menjaga kesehatan mata bagi yang mengkonsumsinya. Selain wortel, daun kelor juga merupakan bahan alami yang banyak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh serta berbagai kandungan fitokimia berkhasiat. Tanaman ini memiliki kandungan protein yang tinggi, serta mengandung senyawa alami yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penambahan daun kelor ke dalam olahan keripik dapat menciptakan keripik fungsional yang memiliki khasiat untuk menjaga daya tahan tubuh. Berdasarkan alasan tersebut, tim pengabdian melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan mitra mengenai pemanfaatan wortel dan kelor untuk menghasilkan produk pangan fungsional.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari pihak mitra. Dari kegiatan ini telah dihasilkan produk keripik khas Bali atau Ladrang dengan dua varian yaitu keripik wortel dan keripik kelor. Produk ini berpotensi untuk dipasarkan sebagai oleh-oleh khas daerah dengan nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan bisnis pihak mitra. Selain itu, pelatihan mengenai pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran secara digital juga diharapkan mampu meningkatkan penjualan.