
Dosen Departemen Farmasetika dan Departemen Farmakologi dan Klinis beserta mahasiswa Prodi D3 dan S1 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar berkolaborasi melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Pembuatan Sabun Mandi Cair dengan Pelembab Gel Aloe Vera kepada Peserta Didik SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar untuk Mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2025 di Ruang Kelas dan Laboratorium Farmasetika dan Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Bentuk kegiatan berupa ceramah dan pelatihan kepada 27 orang peserta didik kelas VIII dan IX. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah dan melatih keterampilan peserta dalam pembuatan sabun mandi cair, dengan demikian peserta diharapkan mengetahui aplikasi PHBS di lingkungan sekolah serta mengetahui teknik dasar pembuatan sabun mandi cair. Kegiatan diawali dengan pemberian pre test untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta pelatihan. Acara dilanjutkan dengan ceramah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan narasumber apt. Ni Nyoman Yudianti Mendra, S.Farm.,M.Clin-Pharm dan disambung dengan ceramah terkait cara pembuatan sabun mandi cair dengan narasumber apt. I Gede Made Suradnyana, S.Si., M.Farm. Selama ceramah peserta terlihat cukup antusias, peserta dengan kompak menirukan cara mencuci tangan yang benar yang diperagakan oleh narasumber dan menjawab pertanyaan yang diajukan narasumber saat diskusi. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan ceramah kembali diberikan post test. Hasil test menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberikan ceramah, yakni dari 61,92 ± 7,36 (ketegori baik) menjadi 78,33 ± 5,72 (ketegori sangat baik).
Setelah istirahat makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan praktek membuat sabun mandi cair di laboratorium. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang untuk meningkatkan efektivitas pelatihan. Masing-masing kelompok difasilitasi oleh seorang laboran. Sebelum mulai praktek peserta diperkenalkan dulu dengan nama alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan sabun cair. Selanjutnya peserta dipandu tahap demi tahap sesuai prosedur kerja yang telah dibagikan. Seluruh peserta terlihat sangat antusias mengikuti praktek. Setelah sabun jadi dilakukan pengujian pH untuk memastikan keamanan sabun yang dihasilkan. Selanjutnya sabun dikemas ke dalam kemasan 100 ml, dimana masing-masing peserta diperbolehkan membawa pulang sabun yang mereka hasilkan.
Kegiatan ditutup dengan pemberian kesan dari dua orang peserta dan pemberian apresiasi kepada tiga orang peserta berprestasi berdasarkan hasil pre test dan post test.