Preloader
  • By Publikasi
  • December 22, 2024

EDUKASI PENGENALAN VIRUS CACAR MONYET DAN CARA PENCEGAHAN DENGAN PRODUK HERBAL KEPADA MASYARAKAT WILAYAH BANJAR SAMA KELURAHAN PEDUNGAN DENPASAR SELATAN

Pada hari Minggu, 3 November 2022 Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Banjar Sama Kelurahan Pedungan Denpasar Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tim dosen Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis dan mahasiswa. Kegiatan ini diikuti oleh warga di lingkungan Banjar Sama Kelurahan Pedungan melalui kegiatan penyuluhan pencegahan virus cacar monyet dan tanaman herbal menjadi produk herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai pencegahan.

Salah satu penyakit yang sedang ramai dibicarakan baru˗̅baru ini adalah Virus Cacar Monyet (monkeypox). Wabah Cacar Monyet dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Britania Raya, yang diawali saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria di Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis, dan selama berada di sana menunjukkan gejala dan tanda klinis yang konsisten dengan cacar monyet pada 29 April 2022. Cacar monyet (monkeypox) merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengan genus orthopoxvirus. Virus cacar monyet ditemukan pada tahun 1958 saat dilakukan isolasi dari lesi vesikuloid pustular di antara monyet tawanan di Kopenhagen. Penyakit cacar monyet sebagian besar terjadi di hutan hujan Afrika bagian tengah dan barat. Orang-orang yang tinggal di sekitar kawasan berhutan mungkin memiliki resiko terpapar yang dapat menyebabkan infeksi subklinis (Husna & Wicaksono, 2020)

Dilansir dilaman CNBC Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2022 penyakit cacar monyet (monkeypox) telah terkonfirmasi di Indonesia dan teridentifikasi di Semarang, Jawa Tengah. Di Bali sendiri belum adanya kasus terkonfirmasi virus cacar monyet (monkeypox) namun demikian perlu adanya himbauan terkait virus cacar monyet ini beserta cara pencegahannya. Salah satu cara pencegahan virus cacar monyet ini dapat menggunakan tanaman herbal. Tanaman herbal memiliki khasiat dalam menjaga sistem imun dengan kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid. Salah satu khasiat tanaman herbal yakni sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga dan meningkatkan sistem imun tubuh guna mencegah virus cacar monyet (monkeypox) (Artini & Veranita, 2021).

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu penyuluhan langsung dengan menggunakan media buku saku. Menurut Notoatmodjo (2012) metode berdasarkan pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh masyarakat. Untuk menilai tercapainya tujuan dari program kerja ini masyarakat akan diberikan pre-test dan post-test yang disajikan dalam bentuk kuisoner dengan 10 butir pertanyaan. Sistematika pengambilan data ini diawali dengan pemberian pre-test, kemudian dilakukan edukasi dengan memberikan buku saku, lalu dilanjutkan dengan post-test untuk menguji pemahaman responden. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis dengan SPSS menggunakan Uji Wilcoxon yang sesuai untuk uji komperatif yang membandingkan hasil pre-test dan post-test tersebut secara kuantitatif atau numerik. Serta pemberian perlengkapan protokol kesehatan seperti handsanitizer kepada masyarakat Banjar Sama, Kelurahan Pedungan. Tujuan diberikannya pre-test, post-test dan buku saku adalah untuk memaksimalkan pemahaman masyarakat wilayah Banjar Sama Kelurahan Pedungan terkait pengenalan virus cacar monyet (monkeypox) dan pencegahannya dengan memanfaatkan tanaman herbal guna menunjang daya tahan tubuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat wilayah Banjar Sama, Kelurahan Pedungan ini berhasil dijalankan. Jumlah warga yang mengikuti kegiatan pengabdian ini adalah 30 warga. Adapun indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan ini adalah menggunakan nilai pre-test dan post-test. Pembuatan pre-test dan post-test dilakukan untuk mengetahui pemahaman masyarakat Banjar Sama Kelurahan Pedungan sebelum dan sesudah pembagiaan buku saku tentang virus cacar monyet / monkeypox dan manfaat dari tanaman herbal untuk menunjang daya tahan tubuh.

Publikasi

previous post next post
frequently Asked Questions

Pertanyaan Fakultas Farmasi

beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Fakultas Farmasi UNMAS Denpasar.

1. Prodi Sarjana Farmasi (S1 Farmasi).
Durasi : 4 tahun
2. Prodi Diploma 3 Farmasi (D3 Farmasi).
Durasi : 3 tahun

• Peneliti dan Pengembang Obat
• Asisten Apoteker
• Tenaga Farmasi di Rumah Sakit
• Staf Administrasi Farmasi
• Industri Farmasi (Produksi dan Quality Control)

PMKA (jalur Prestasi, Minat dan Kemampuan Akademik)
JPPA (Jalur Penelusuran Potensi Akademik)
JPANA (Jalur Prestasi Akademik dan Non Akademik)
Reguler

Untuk rincian biaya bisa kunjungi SPMB UNMAS

Yang dibayarkan 1 kali selama masa studi yaitu
Ganesha Maba & Pengembangan Institusi

Sosial Media

kami berbagi berbagai informasi terkait acara fakultas, prestasi mahasiswa, serta berita terkini yang relevan dengan bidang studi farmasi.

Info Kontak

©2024 IT-Farmasi I All Rights Reserved