Preloader
  • By Publikasi
  • December 22, 2024

Unmas Ciptakan Buku Braille dan Audio Book Edukasi Kesehatan untuk Para Disabilitas Netra Sensorik di Era New Normal

Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar yang terdiri dari dosen dan mahasiswa bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Bali, menciptakan media edukasi dan informasi berupa Buku Edukasi Kesehatan Praktis menggunakan huruf Braille dan Buku Audio seri pertama tentang “Edukasi Tentang Perilaku Hidup Sehat Dan Konsumsi Vitamin Yang Tepat di Era Normal Baru”. 

apt. Dwi Arymbhi Sanjaya M.Farm-Klin, selaku ketua kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjelaskan bahwa Buku Edukasi Kesehatan Praktis menggunakan huruf Braille dan Buku Audio tersebut merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi penyandang disabilitas netra sensorik di Era Normal Baru. 

Pasalnya, akses informasi kesehatan terkait pandemi COVID-19 dan Era Normal baru bagi penyandang disabilitas, khususnya disabilitas netra sensorik menjadi terbatas. Oleh karena itu, dibutuhkan media edukasi dan informasi dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami sehingga dapat membantu penyandang disabilitas netra sensorik dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan di Era Normal Baru. 

“Ke-dua buku tersebut didedikasikan untuk teman-teman penyandang disabilitas netra sensorik di Yayasan Pendidikan Dria Raba Denpasar, Bali, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Ke-dua buku ini  diharapkan dapat membantu teman-teman di Yayasan Dria Raba untuk meningkatkan kualitas kesehatan secara mandiri dan menjadi salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah agar setiap penyandang disabilitas dapat memperoleh informasi dengan mudah dan terpercaya,” ungkap apt. Dwi Arymbhi Sanjaya di Denpasar, Senin 4 Oktober 2021.

Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, apt. Dwi Arymbhi menegaskan penyandang disabilitas berhak memperoleh informasi dan komunikasi yang mudah diakses dalam pelayanan kesehatan, serta berhak memperoleh kesamaan dan kesempatan akses atas sumber daya di bidang kesehatan, khususnya penyandang disabilitas netra sensorik.

Disabilitas netra sensorik sendiri merupakan kondisi kehilangan penglihatan total, parsial dan/atau kondisi low vision. Penyandang disabilitas netra sensorik, tidak hanya mengalami hambatan dalam fisik, namun juga dalam pendidikan.

“Penyandang disabilitas berhak memperoleh fasilitas informasi dan komunikasi dengan menggunakan media khusus, seperti bahasa isyarat, penggunaan huruf Braille, dan penggunaan komunikasi augmentatif (komunikasi tanpa bicara, red) dalam berinteraksi.  Hingga saat ini, pemerintah terus mengupayakan agar setiap warga negara penyandang disabilitas dapat memperoleh informasi dengan mudah bahkan dapat diakses melalui media online,” paparnya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Yayasan Dria Raba Denpasar, Bali ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, sambutan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Bali, serta sambutan dari Ketua Yayasan Dria Raba. 

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, apt. I Made Agus Sunadi Putra S.Si., M.Biomed, dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi disruptor yang tidak pernah terduga, namun pandemi Covid-19 tidak menghalangi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

“Dalam situasi seperti ini, Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar mendukung secara penuh kegiatan positif yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dalam upaya membantu sesama dan memberikan informasi, khususnya informasi kesehatan dan informasi terkait penggunaan obat, suplemen kesehatan, serta alat kesehatan dengan mengutamakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Bali, Dr. apt. Ketut Agus Adrianta M.Biomed, juga menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh apoteker-apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar. 

“Kegiatan ini merupakan satu bentuk tanggung jawab kami sebagai tenaga kesehatan dalam mendukung Gerakan Masyarakat Sehat, terutama di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, disambut baik oleh Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba. Dalam kesempatannya, Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba, Ir. Ida Ayu Pradnyani Manthara menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas netra sensorik memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dan informasi. 

“Yayasan Pendidikan Dria Raba memberi kesempatan pada penyandang disabilitas netra sensorik untuk menempuh pendidikan dan memperoleh ijazah yang diakui Nasional sehingga para penyandang disabilitas netra sensorik dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Selain itu, Yayasan Pendidikan Dria Raba juga memfasilitasi para penyandang disabilitas netra sensorik untuk mengasah kemampuan mereka terutama dalam olah vokal dan bermusik,” ungkapnya.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Yayasan Dria Raba Denpasar ini sendiri terdiri dari beberapa kegiatan yakni Pre-Test bagi penyandang disabilitas netra sensorik yang didampingi oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan Buku Audio, dan diakhiri dengan Post-Test

Menurut apt Dwi Arymbhi Sanjaya, Pre-Test dan Post-Test ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan Buku Audio terhadap peningkatan pengetahuan para penyandang disabilitas netra sensorik di Yayasan Dria Raba Tentang Perilaku Hidup Sehat dan Konsumsi Vitamin Yang Tepat di Era Normal Baru.  Pada akhir acara, apt. Dwi Arymbhi Sanjaya menyampaikan bahwa untuk kedepannya tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar akan kembali menerbitkan Buku Braille dan Buku Audio dengan topik kesehatan lainnya bagi para penyandang disabilitas netra sensorik.

Artikel ini dikutip dari: diksimerdeka.com

Publikasi

previous post next post
frequently Asked Questions

Pertanyaan Fakultas Farmasi

beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Fakultas Farmasi UNMAS Denpasar.

1. Prodi Sarjana Farmasi (S1 Farmasi).
Durasi : 4 tahun
2. Prodi Diploma 3 Farmasi (D3 Farmasi).
Durasi : 3 tahun

• Peneliti dan Pengembang Obat
• Asisten Apoteker
• Tenaga Farmasi di Rumah Sakit
• Staf Administrasi Farmasi
• Industri Farmasi (Produksi dan Quality Control)

PMKA (jalur Prestasi, Minat dan Kemampuan Akademik)
JPPA (Jalur Penelusuran Potensi Akademik)
JPANA (Jalur Prestasi Akademik dan Non Akademik)
Reguler

Untuk rincian biaya bisa kunjungi SPMB UNMAS

Yang dibayarkan 1 kali selama masa studi yaitu
Ganesha Maba & Pengembangan Institusi

Sosial Media

kami berbagi berbagai informasi terkait acara fakultas, prestasi mahasiswa, serta berita terkini yang relevan dengan bidang studi farmasi.

Info Kontak

©2024 IT-Farmasi I All Rights Reserved