Sebanyak 139 lulusan ke11 Prodi D3 Fakultas Farmasi Unmas, Kamis (3/2) dilantik dan diambil sumpahnya sebagai tenaga teknis kefarmasian. Pelantikan dilakukan secara hybrid dengan prokes yang ketat. Dekan Fakultas Farmasi Unmas apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., Biomed. mengungkapkan saat ini Prodi D3 Farmasi meluluskan 604 alumni. Yang menarik, sekalipun pandemi sebagian besar yang dilantik kali ini sudah bekerja. Bahkan kalangan dunia industri masih terus meminta lulusan farmasi terbaik untuk diterima di dunia kerja. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Fakultas Farmasi Unmas. Fakultas Farmasi Unmas yang mengampu dua prodi yakni D3 Farmasi dan S1 Farmasi telah terakreditasi B dan meraih SNI ISO 21001 Tahun ini akan melakukan reakreditasi guna meraih nilai maksimal sebagai modal untuk membuka program studi profesi apoteker sekaligus mengantarkan Unmas sebagai PTS pertama di Bali yang memiliki Prodi Profesi Apoteker. Saat ini sejumlah sarpras sudah dibangun seperti apoteker lab PCR serta SDM. Selama ini Farmasi Unmas juga dipercaya pemerintah menyelenggarakan program rekognisi pembelajaran lampau alias RPL untuk tenaga kesehatan kefarmasian sejak 2018. Farmasi Unmas juga terus memperkuat kegiatan ilmiah. Farmasi Unmas memiliki dua jurnal ilmiah yakni Medicamento dan Usadha Jurnal Integrasi Obat Tradisional. Lulusan farmasi Unmas tak hanya disiapkan mengisi formasi pelayanan kesehatan, juga menjadi marketing farmasi. Bahkan tahun ini 99 persen lulus uji kompetensi tenaga kefarmasian sehingga berhak dilantik dan diambil sumpahnya. Lulusannya juga diberi penguatan dalam kemampuan kewirausahaan terutama dalam wirausaha farmasi. Rektor Unmas Dr. I Made Sukamerta menekankan, usai disumpah lulusan Farmasi Unmas harus bertanggung jawab dengan profesinya. Dia yakin lewat proses yang berkualitas lulusannya mampu memenangkan persaingan di dunia kerja karena Farmasi Unmas kini menjadi fakultas unggulan di Unmas. Dia meminta orangtua mahasiswa jangan ragu memberi kesempatan anaknya melanjutkan studi S-1 di Fakultas Farmasi Unmas. Dia minta dekan memberi prioritas bagi lulusan Unmas mengisi formasi terbatas di S-1 Farmasi. Dengan dua ijazah, lulusan akan banyak mendapat pilihan bekerja. Kadiskes Bali dalam sambutan tertulisnya dibacakan Kasi SDMK, Ni Wayan Arniti, M.Kes., meminta lulusan farmasi menjadi agen pembaharuan dan agen pembangunan di dunia kerja serta bekerja secara profesional. Terus meningkatkan kompetensi dan kemajuan teknologi karena Bali masih memerlukan tenaga kefarmasian karena penyebarannya tak merata. Untuk itu, lulusan Farmasi Unmas diminta mau mengabdi di faskes yang kekurangan tenaga kefarmasian.­

Untuk menyaksikan ulasan lengkapnya bisa klik link ini